Senin, 30 Desember 2024

Satusama

Aku mengunjungi dusun Krecek karena mengikuti kegiatan live-in perdamaian dengan komunitas Aman, Jadi aku berkegiatan di dusun ini tidak sendiri tapi bersama rombongan lain. Pembagian rumah inap kita diatur oleh agama yang kita percayai, seperti bagi yang muslim menginap di desa yang 99% warganya menganut agama budha, dan bagi peserta yang beragama kristen akan tingal di desa yang mayoritas agamanya Islam dan Kristen.

      Setiap rumah di dusun krecek memiliki hewan peliharaan anjing, yang menariknya lagi beberapa anjing-anjing tersebut datang dari luar kota, menurut beberapa cerita warga setempat, anjing peliharaan mereka yang berasal dari semarang atau jakarta. ketika mereka mengunjungi kota-kota tertentu, mereka mengadopsi anjing dari kota tersebut, membuat anjing-anjing yang berkeliaran di dusun krecek memiliki campuran jinis ras.

      Dusun Krecek, terletak di Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, merupakan sebuah komunitas unik yang mayoritas penduduknya menganut agama Buddha. Keberadaan dusun ini mencerminkan harmoni antara tradisi Jawa dan ajaran Buddha, menciptakan suasana yang damai dan asri. Salah satu ciri khas Dusun Krecek adalah adanya altar puja di hampir setiap rumah warga. Altar ini digunakan untuk penghormatan kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha setiap pagi dan sore hari. Tradisi ini tidak hanya memperkuat spiritualitas warga, tetapi juga menambah keunikan visual dusun dengan aroma dupa yang harum mengisi udara. 

      Yang aku kagumi lagi, warga setempat lebih mempercayai Siddharta Gautama sebagai guru besar, bukan tuhan, hal ini menambah wawasanku, bahwa ternyata setiap orang memiliki kepercayaan masing-masing dalam memandang agama mereka.

     Disini aku juga mendapatkan kelas sesajen, dimana kami diceritakan mengenai arti dari setiap sesajen. Umumnya sesajen adalah persembahan, untuk mengungkapkan maaf atau mengisyaratkan perdamaian untuk para mahlukhidup lainnya, contoh sederhana yang di berikan oleh mbah Sukoyo adalah, semisal kita sedang berkebun, saat mencangkul tanah kita tidak sengaja merusak rumah semut, atau mengganggu dan membuat mahluk lelembut merasa tidak nyaman, maka sesajen itu lah tanda kita meminta maaf. Makanan yang disajikan sendiri bebas, yang penting hati kita iklas memberika sesajen tersebut.

     Keunikan lain dari dusun ini adalah keberadaan Air Terjun Krecek atau Curug Pertapan, yang terletak sekitar 500 meter dari pemukiman warga. Air terjun ini menjadi daya tarik wisata alam yang menawarkan suasana tenang, cocok untuk meditasi atau sekadar melepas penat. Lingkungan sekitar yang didominasi pohon bambu pethung menambah kesejukan dan keasrian tempat ini. Beberapa orang memang menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk bertapa, suara angin dan gemericik deras air terjun membuat suasana menjadi begitu tenang.

      Meskipun mayoritas penduduknya beragama Buddha, Dusun Krecek menjalin hubungan harmonis dengan komunitas sekitarnya yang berbeda keyakinan. Tradisi Nyadran, misalnya, dilakukan bersama dengan warga Dusun Gletuk yang mayoritas Muslim dan Kristen sebagai simbol perdamaian dan toleransi antar umat beragama. Tradisi ini paling sering delakukan di pengunjung akhir tahun, bertepatan dengan hari Natal, dimana satu warga desa akan berkumpul dan makan bersama. Setiap keluarga/rumah akan memasak makanannya masing-masing, dan memang ayam kampung menjadi salah satu hidangan utama, kebanyakan warga menggunakan satu ayam kampung utuh yang tentu harganya cukup mahal, belum lagi menyiapkan hidangan lainnya, seperti manisan, rendang, tumis ikan dan lain-lain. Tentu perempuan yang menyiapkan semua masakan ini, jika ada hidangan yang kurang, terkadang para ibu-ibu harus ngutang belanjaan di warung. Dari Informasi yang aku dapatkan, ada seorang ibu yang harus ngutang sebanyak 3 juta rupiah untuk seluruh hidangan nyadrannya. 

     Dijam-jam istirahat, aku suka menghabiskan waktuku dengan membaca buku sambil menikmati kebun kopi yang mengitari rumah inapku (Dusun Krecek ini juga penghasil kopi robusta) tidak seperti ketika aku mengunjungi kota Ruteng, aku tidak mendengarkan suara azan disana, jadi cukup sulit mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melaksanakn ibadah sholat, namun di dusun krecek ini aku masih bisa mendengar suara azan dari dusun atas, hanya saja memang harus berhati-hati sholat disini karena setiap rumah memiliki pliharaan anjing. Meski begitu, menurutku anjing disini sangat penurut, jadi di rumah inapku anjing jarang sekali masuk rumah atau menginjak lantai keramik dibandingkan menginjang lantai tanah. (Hampir setiap dapur di dusun ini menggunakan tanah sebagai lantai.)

     Keberadaan Dusun Krecek sebagai komunitas Buddhis yang kental dengan tradisi Jawa menawarkan perspektif unik tentang keragaman budaya dan agama di Indonesia. Kombinasi antara kehidupan spiritual, pelestarian alam, dan harmoni sosial menjadikan dusun ini sebagai contoh nyata bagaimana nilai-nilai tradisional dapat hidup berdampingan dengan perkembangan zaman. lalu kapan kalian akan berkunjung ke dusun Krecek !? :)

Minggu, 29 Desember 2024

Malam waktu lalu

Pasar Senthir: Petualangan malam, berburu masa lalu Yogyakarta menjadi salah satu kota kesayangan gen z, karena senja dan malamnya yang romantis. Dengan julukan Kota Pelajar atau Kota Angkringan, Yogyakarta tidak hanya menawarkan keindahan budaya, tetapi juga kehangatan masyarakat dan pesona pasar-pasar tradisionalnya. Salah satu pasar yang patut dikunjungi adalah Pasar Senthir, pasar malam unik yang menggambarkan nostalgia masa lampau dengan sentuhan khas lokal. Sejarah dan Keunikan Pasar Senthir Nama Pasar Senthir diambil dari kata senthir, yang berarti lampu minyak tradisional. Dahulu kala, para pedagang di pasar ini menggunakan lampu senthir sebagai penerangan utama sebelum adanya listrik.

      Pasar ini telah ada sejak tahun 1980an dan menjadi salah satu pusat perdagangan barang bekas dan antik di Yogyakarta. Kini, meskipun lampu senthir telah digantikan oleh lampu moderen, nama tersebut tetap melekat sebagai simbol kisah awal mulanya. Pasar Senthir terletak di kawasan Alun-Alun Utara Yogyakarta. Buka mulai dari jam 09.00 sampai larut malam, pasar ini menjadi tempat favorit bagi para penggemar barang-barang antik, kolektor, maupun wisatawan yang ingin merasakan suasana tradisional Yogyakarta. Aku sendiri jujur juga pencinta barang antik, namun setiap kali main ke sini, aku sangat berhati-hati untuk tidak membel barang-barang yang tidak kubutuhkan. Tidak seperti pasar malam lainnya yang dipenuhi makanan atau hiburan seperti permainan kincir angin dll, Pasar Senthir menawarkan pengalaman belanja yang khas dengan barang-barang unik yang sulit ditemukan di tempat lain. Bahkan mainan jadul juga ada.

     Barang-Barang yang Dijual Salah satu daya tarik utama Pasar Senthir adalah koleksi barang-barangnya yang beragam, mulai dari barang bekas hingga antik. Anda dapat menemukan berbagai barang seperti peralatan rumah tangga, alat musik tradisional, piringan hitam, buku-buku tua, kaset, hingga perhiasan vintage. Bahkan, tak jarang Anda bisa menemukan benda langka seperti kamera analog tua atau jam tangan antik yang masih berfungsi. Bagi kolektor, Pasar Senthir adalah surga tersembunyi. Banyak pengunjung yang rela datang jauh-jauh hanya untuk berburu barang langka dengan harga miring. Harga barang di sini sangat bervariasi, tergantung pada kondisi dan keunikannya. Jangan ragu untuk menawar, karena proses tawar-menawar adalah bagian dari pengalaman belanja di Pasar Senthir. 

      Pesona Malam di Pasar Senthir Berjalan-jalan di Pasar Senthir memberikan sensasi yang berbeda. Deretan lapak pedagang yang sederhana, cahaya lampu kuning yang temaram, serta hiruk-pikuk suara tawar-menawar menciptakan suasana hangat dan nostalgik. Di sini, Anda akan merasakan sentuhan masa lalu yang berpadu harmonis dengan kehidupan modern Yogyakarta. Pasar ini tidak hanya tempat untuk berbelanja, tetapi juga tempat untuk berinteraksi dengan warga lokal. Para pedagang di sini ramah dan sering berbagi cerita tentang barang-barang yang mereka jual, termasuk sejarahnya. Banyak wisatawan yang datang untuk sekadar berjalan-jalan menikmati suasana, bahkan tanpa niat untuk membeli. Tips Mengunjungi Pasar Senthir Untuk Anda yang tertarik mengunjungi Pasar Senthir, berikut beberapa tips agar kunjungan Anda lebih menyenangkan: 
1. Datang Lebih Awal: Pasar biasanya mulai ramai sekitar pukul 19.00. Datang lebih awal memberi Anda kesempatan untuk menjelajahi lapak tanpa terlalu berdesakan. 

2. Siapkan Uang Tunai: Sebagian besar pedagang hanya menerima pembayaran tunai, jadi pastikan Anda membawa uang dalam jumlah yang cukup. 

3. Pakai Pakaian Nyaman: Karena pasar ini berada di ruang terbuka, kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang cocok untuk berjalan. 

4. Jangan Ragu untuk Menawar: Tawar-menawar adalah bagian dari budaya belanja di pasar ini, jadi manfaatkan kesempatan untuk mendapatkan harga terbaik. 

5. Bawa Kantong atau Tas Tambahan: Jika Anda berencana membeli barang, bawalah tas tambahan untuk memudahkan Anda membawa barang belanjaan.

Selamat menjelajah dan menikmati malam di pasar Senthir!

Kamis, 05 Desember 2024

Wilayah yang nyaman untuk beristirahat

Swis: Negeri Keindahan Alam dan Kecanggihan Zaman Swis, atau yang sering disebut sebagai negri susu dan madu, sebuah negara kecil di Eropa Tengah yang punya reputasi besar. Dengan pegunungan Alpen yang menjulang tinggi, cokelat berkualitas dunia, dan sistem transportasi yang presisi, Swis seolah menjadi potret sempurna dari harmoni alam dan teknologi. Negeri ini bukan hanya surga bagi para pecinta wisata alam, tapi juga simbol efisiensi, kemakmuran, dan keberagaman budaya. Jika kamu penggemar pemandangan alam yang bikin hati tenang, Swis adalah tempatnya. Pegunungan Alpen menjadi daya tarik utama. Puncak-puncaknya yang berselimut salju, seperti Matterhorn, seolah menyapa para petualang dari seluruh dunia. Saat musim dingin tiba, tempat ini menjelma jadi surga bagi penggemar olahraga ski dan snowboarding. Tapi bukan cuma Alpen, danau-danau di Swis juga tak kalah cantik. Sebut saja Danau Jenewa, yang airnya jernih seperti kaca dan dikelilingi oleh kebun anggur. Atmosfernya bikin siapa pun betah lama-lama nongkrong di tepiannya. Uniknya, pemerintah Swis sangat serius dalam menjaga keindahan alam mereka. Swis punya kebijakan lingkungan yang ketat. Dari energi terbarukan hingga transportasi ramah lingkungan, mereka nggak main-main. Bahkan, banyak desa di Swis yang mobil dilarang masuk untuk menjaga kualitas udara. Kebayang kan, sebersih apa udaranya di sana? Negara Kecil dengan 4 Bahasa Meskipun ukurannya kecil, Swis adalah negara dengan keberagaman budaya yang luar biasa. Ada empat bahasa resmi yang digunakan di Swis: Jerman, Prancis, Italia, dan Romansh. Bahasa ini merepresentasikan wilayah geografis dan etnis yang berbeda di negara tersebut. Di Zurich, misalnya, mayoritas warganya berbicara bahasa Jerman. Tapi kalau kamu ke Jenewa atau Lausanne, bahasa Prancis jadi bahasa sehari-hari. Keragaman bahasa ini bikin Swis jadi tempat yang unik. Selain itu, toleransi dan penghormatan terhadap budaya lain juga sangat kuat. Sistem pendidikan di Swis mendorong siswa untuk belajar lebih dari satu bahasa, menjadikan mereka salah satu masyarakat multibahasa terbaik di dunia. Kalau bicara soal Swis, siapa sih yang bisa lupa soal cokelatnya? Cokelat Swis sudah terkenal mendunia karena kualitasnya. Merek-merek seperti Toblerone dan Lindt jadi bukti nyata bahwa Swis nggak main-main soal rasa. Tradisi membuat cokelat di Swis sudah berlangsung sejak abad ke-19. Selain itu, ada juga tur pabrik cokelat yang bisa diikuti wisatawan. Di sana, kamu nggak cuma mencicipi cokelat langsung dari sumbernya, tapi juga belajar proses pembuatannya. Selain cokelat, Swis juga dikenal sebagai rajanya jam tangan. Mulai dari Rolex hingga Swatch, industri jam tangan Swis adalah salah satu yang paling bergengsi di dunia. Jam tangan buatan Swis terkenal karena ketepatan dan desainnya yang elegan. Politik Netral dan Sistem yang Efisien Swis adalah negara netral. Sejak abad ke-19, mereka jarang terlibat dalam konflik internasional. Kebijakan ini memungkinkan mereka menjadi tuan rumah bagi berbagai organisasi dunia, seperti Palang Merah Internasional dan kantor PBB (Perserikatan bangsa bangsa) di Jenewa. Sistem politik Swis juga patut diacungi jempol. Mereka memiliki sistem demokrasi langsung, yang memungkinkan rakyat untuk memberikan suara langsung dalam banyak keputusan penting. Selain itu, Swis juga dikenal dengan sistem transportasi publiknya yang efisien. Kereta api Swis, seperti Glacier Express, adalah salah satu yang paling nyaman di dunia. Bayangkan perjalanan dengan pemandangan Alpen yang memukau, sambil duduk di kereta yang super nyaman dan tepat waktu. Swis adalah bukti bahwa harmoni antara alam, teknologi, dan budaya bisa tercapai. Dengan fokus pada keberlanjutan, toleransi, dan inovasi, Swis menunjukkan kepada dunia bagaimana sebuah negara kecil bisa memberikan dampak besar. Kalau kamu punya kesempatan, Swis adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Mulai dari pegunungan yang megah hingga cokelat yang manis, negeri ini siap memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Borobudur

Ini sekitar kali ke 4 aku mengunjungi Borobudur. Kali ini aku mengunjung borobudur karena ada kelas sejarah sekaligus arkeologi bersama tema...