Rabu, 26 Juni 2024

Berimajinasi bersama buku #1 🔮

Beberapa waktu lalu aku membaca sebuah buku yang berjudul House of Tales Kisah tentang Cinta dan Keabadian yang ditulis oleh Jostein Gaarder Salah satu buku yang paling terkenalnya adalah Dunia Sophie, aku menamatkan buku Dunia Sophie ketika aku kelas lima SD, dengan cover buku lamanya, ibuku memiliki ketika dia masih kuliah. 



Cerita singkat mengenai isi buku ini: 

Bermula dari kisah cinta. Tokoh utama bernama Albert dan tokoh keduanya bernama Eirin. Mereka bertemu di kampus tepatnya di mesin kopi otomatis, ketika itu Eirin membeli secangkir kopi, dan tanpa sengaja melihat Eirin. Mereka berdua saling terpana, bukan karena pernah bertemu sebelumnya, melainkan karena sama sekali belum pernah bertemu sebelumnya. Mesin kopi otomatis itupun menjadi saksi atas pertemanan Eirin dan Albert.

        Seminggu pertama berteman mereka, sesekali Eirin dan Albert bertemu untuk berbincang atau istilah gaulnya adalah nongkrong. Lalu suatu minggu kedepannya, mereka berjumpa lagi di kampus didepan mesin kopi. Suasananya sama seperti awal mula mereka berjumpa, agak kikuk lain mereka sudah saling mengenal.

       Lama sudah mereka saling berkenalan semakin dalam juga merasakan satu sama lain. Eirin adalah perempuan cantik, memandangnya serasa memandang bukit penuh bunga. (Bayanganku mengenai Eirin sesuai dengan karakter yang dituliskan di buku) sedangkan Albert adalah peria dengan pikiran-pikirannya yang dapat membuat kita bermain dengan imajinasi. Albert dan Eirin sering bertemu, berbicara tentang masa depan secara apstrak, ala-ala anak muda yang melebih-lebihkan kegalauannya.



Bagian kesukaanku:

Ketika Eirin dan Albert berlibur di suatu danau yang seolah-olah terletak di negeri dongeng, terdapat satu rumah tua. Rumah itu seolah-olah menggoda siapa saja yang melihatnya untuk masuk menjelajahi isi ruangannya. Ketika matahari menghilangkan diri dari pandangan manusia, Eirin dan Albert terpaksa memasuki rumah kosong itu, yang diberi nama rumah dongeng.

       Rumah dongeng itu memang mendongengi siapa saja yang datang. Sekarang giliranmu membayangkan untuk menjadi Elbert, Ketika mati lampu, pikiran penuh dengan kisah-kisah masa lalu dan masa depan, lalu memikirkan kisah sang rumah, kenapa rumah itu kosong tak berpenghuni dan seolah-olah menyimpan berbagai kisah didalamnya? Pemikiran itu terus menghuni kepala, sedangkan Albert dan Eirin sibuk mencari makanan di dapur dan beberapa lilin untuk mengeluarkan beberapa bagian rumah, seperti ruang tamu, dapur dan kamar.

       Drama di rumah dongeng itu berlalu dengan cepat. Sedangkan hubungan antara Albert dan Eirin bagaikan roller coaster, naik turun dengan cepat. Singkat cerita, masing-masing telah berkeluarga, cinta itu tak bisa disebut abadi. Rumah dongeng itu pada akhirnya dijual dan Albert terus berusaha menghubungi orang yang menjual rumah itu. 

       Kisah cinta itu menjadi abadi pada akhirnya, namun sayang rasa cinta itu tak ikut menjadi abadi. Rumah dongeng telah mengambil satu dongeng baru, mengenai dua orang yang menjelajah di dalamnya.



Buku ini sangat bagus, salah satu buku favoritku dari sekian banyak buku yang saya baca. Konflik dan kisah bahagianya, dalam cerita di kemas dengan baik oleh Jostein Gaarder. Aku jamin imajinasi kalian aku berlarian kesana kemari dalam kisah, ketika membaca buku ini.


Sampai disini dahulu saya menceritakan mengenai buku House of Tales Kisah tentang Cinta dan Keabadian. Terimakasih karena telah membaca dan sampai jumpa di kisah buku lainnya <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Borobudur

Ini sekitar kali ke 4 aku mengunjungi Borobudur. Kali ini aku mengunjung borobudur karena ada kelas sejarah sekaligus arkeologi bersama tema...